15 Maret 2008


Udah Gedhe kok masih Childish.....????

Peralihan dari masa anak ke masa dewasa itu biasa disebut sebagai masa remaja.Masa yang kata orang sulit,membingungkan,usia tanggung karena masa remaja yaitu masa dimana kita lagi proses pencarian jati diri.

Kebanyakan sich… dalam prosesnya banyak temen kita yang masih remaja but udah sok dewasa.Tapi ada juga yang udah ngga’ mau dibilang ankak2 but kelakuannya masih childish.Duh ngga’ banget kan…..

Tapi itu semua masih wajar,coz itu tadi remaja khan masih masa peralihan dari masa anak ke masa remaja.Jadi t’kadang remaja masih bingung mau menentukan dia berada dimana.

Banyak faktor orang masih bersikap childish.Faktor itu antara lain factor pola asuh dari keluarga.Misalnya saja ada tipe keluarga yang orang tuanya menganggap anak ngga’ bisa apa2.Akhirnya anak itu ngga’ pernah diserahin pekerjaan sama ortunya.Padahal menyerahkan beberapa tugas rumah ke remaja itu merupakan salah satu proses melatih sikap tanggung jawab.

Selain itu, kedewasaan juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan cara b’gaul dengan teman2.Walaupun umurnya sebaya, namun ternyata perkembangan kedewasaan ngga’ mesti sama lho…

Mungkin ada temen kalian yang udah merasa dewasa/ada juga yang masih merasa masih kecil.Padahal usia nya sama.

Nah…dari faktor tersebut pengaruhnya misalnya,ada remaja yang dirinya masih kecil tetapi dia b’gaul sama temen yang udah dewasa.Agar bisa di terima dalam komunitas tersebut,dia akhirnya bersikap dewasa sepreti temen2nya.dari peristiwa tersebut banyak orang yang bilang dengan sebutan “sok dewasa” padahal dari segi umur memang balum dewasa.

Ciri2 orang yang sudah dewasa adalah orang yang bias tanggung jawab.Nah…. sejak dini harusnya remaja sudah diajari untuk tanggung jawab.Memang sich belum bisa bertanggung jawab seutuhnya tapi kan bisa dilatih…

Walau kedewasaan b’jalan dengan sendirinya,tetapi kita juga harus belajar n berlatih sejak kecil.

yuk....berlatih menjadi Dewasa


Untuk menjadi seseorang yang dewasa kita musti mempunyai sikap2 yang harus kita miliki, yaitu :

1. Tanggung Jawab

Untuk menuju ke masa “Dewasa”,kita musti belajar untuk b’tanggung jawab.Jangan takut dech… untuk mendapat pekerjaan dari orang lain.Misalnya saja kamu disuruh jaga rumah saat keluarga lagi ngga’ ada di rumah,kamu bisa minta ortu kamu untuk memberikan kamu kesempatan untuk nengejspresikan kedewasaan lewat tugas dan tanggung jawab dari ortu.Tapi kamu jangan menyia-nyiakan kesempatan itu.Jika kamu sekali menyalah gunakan tanggung jawab tersebut kamu ngga’ bakal di kasaih kepercayaan lagi sama ortu kamu.

2. Ambil keputusan

Coba dech kamu belajar ambil keputusan, ngga’ perlu keputusan yang sangat sulit.But,tetep jangan jadi egois yach…

Misalnya diwaktu yang bersamaan kamu dah janjian sama temen2 kamu,kalian pengen hang out bareng n tinggal nunggu hari H nya.Tapi tiba2 ada sodara kamu yang sakit n ortu kamu ngajak kamu untuk membesuk dia.Didalam masalah t’sebut kamu seharusnya bisa mengambil keputusan,mana yang harus kamu pilih,untuk tetep pergi sama temen2 kamu ato ikut ortu pergi membesuk sodara kamu yang sakit.

3. Ikut dalam organisasi

Menjadi orang dewasa ngga’ hanya dirumah,bisa dimana aja.Misalnya aja di sekolah,kampus/lingkungan rumah kamu.Organisasi yang berhubungan dengan social.Dengan ikut organisasi itu kita dituntut untuk terikat dan mentaati aturan dan norma yang ada disana.Nah,tanggung jawab kamu ke organisasi dengan mentaati aturan itu bisa melatih menjadi dewasa.

4. Minta saran dari orang terdekat

Terakhir,walau kamu belajar untuk tanggung jawab sendiri,tetapi kamu musto ngga’ bisa berjalan sesuka hati.Kamu juga perlu minta bimbingan dan saran dari orang terdekat.misalnya saja dari ortu kamu,slah satu caranya bila beliau ngasih kamu nasehat/saran seharusnya kamu ndengerin.Jangan anggap ortu sebagai orang yang mendikte kita.Mereka tentunya ingin yang terbaikbuat kita.So,ngga’ ada salahnya mendengarkan saran beliau.Ya…..Ngga’…. ???

14 Maret 2008

Merokok Penyebab Stroke....????

merokok membuat resiko stoke hemorrhagic pada orang-orang dengan tekanan darah tinggi menjadi lebih tinggi lagi.Studi mengkaji data 563.144 orang berusia rata-rata 47 tahun yang ikut ambil bagian dalam Asia Pacific Cohort Studies Collaboration.Lebih dari sepertiga partisipan adalah perokok di awal studi.Selama median 6 dan 8 tahun kemudian,746 dari 210.961 perokok dan 899 dari 352.183 yang tidak merokok menderita stoke hemorrhagic dimana pembuluh darah di dalam otak pecah.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan untuk peningkatan tekanan darah sistolik ( ketika jantung berdenyut 0setiap 10 mg/Hg,perokok menghadapi peningkatan resiko stoke hemorrhagic sampai 81% dibanding dengan peningkatan 66% pada non perokok ( perokok pasif ).
Tambahan,resiko pada orang dengan tekanan darah tinggi yang merokok tampak khusus pada stroke hemorrhagic.Tak ada bukti yang menunjukkan efek serupa pada resiko stroke ischemic (penyumbatan pembuluh darah ke otak) atau penyakit jantung koroner.
Para periset menduga,merokok dapat merusak pembuluh2 darah di otak yang sudah melemah akibat tekanan darah tinggi.Pembuluh2 darah yang melemah lebih rentan pecah dan berdarah sehingga meningkatkan resiko stroke hemorrhagic.
Hasil dari studi diterbitkan dalam buku edisi terbaru stoke.Stroke hemorrhagic adalah stroke yang paling melemahkan.Sekitar separuh dari orang yang terserang meninggal,sementara yang bertahan hidup menjadi lumpuh/efek lainnya.
Banyak riset menunjukkan,merokok dan darah tinggi sama2 merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.Keduanya merupakan faktor penyebab kematian yang paling mengancam di dunia.